Yang alay lebih populer dari yang berprestasi. Siapa yang salah?

Saat Bowo si artis tiktok terkenal dan masuk tv, tapi orang yang berprestasi tapi gak di kenal sama sekali, seketika para netizen menyalahkan orang tv. Kenapa orang yang terlihat bodoh bisa lebih terkenal daripada orang yang berprestasi?



Saat saya scroll berada Facebook, saya menemukan postingan yang lumayan lucu.

Secara garis besar  postingan ini menyalahkan keadaan dimana orang yang kerjanya main tiktok lebih di kenal dan lebih populer daripada orang yang berprestasi. Yang membuat postingan diatas menurut saya lucu adalah mengapa para netizen ini menyalahkan orang lain untuk kesalahan yang mereka buat sendiri?.

Hmm.. maksud nya gimana yah?.


Gini ya, kenapa Bowo bisa lebih terkenal? Sadar tak sadar, diakui atau tidak kalian sendiri yang membuat Bowo terkenal sampai masuk tv.

Loh, kok bisa?

Ya bisa lah.

Kebiasaan netizen muda Indonesia memang sedikit aneh. Dimana tiba tiba otak dan pikiran mereka menjadi lemot, namun ngetik badword dan cyber bullying nya berkecepatan lebih dari 4G LTE.
Netizen Indonesia akan dengan mudah nge bully sesuatu yang menurut mereka jelek tanpa mikir apa efeknya bagi dia atau bagi yang di bully.
Saat kamu bully Bowo, atau kamu share sesuatu tentang bowo, secara tak langsung kamu membuat nya terkenal bahkan viral.
Ditambah dengan target kejar rating, beberapa orang tv pasti lebih berminat mengundang sesuatu yang sedang Viral daripada sesuatu yang belum dikenal.

Kalian belum sadar jika bowo viral hingga masuk tv gara gara ulah kalian?
Jika ia terbukti bahwa netizen Indonesia otak lemot badword 4G LTE.


Lalu kenapa kalian masih menyalahkan keadaan orang yang berprestasi tidak di kenal daripada Bowo? Itu kan ulah kalian bikin Bowo viral dengan menuhin kolom komentar bowo dengan badword dan nge shars video Bowo dengan caption badword.

Jika kalian menemukan orang sejenis Bowo di Facebook, mending tinggalin aja. Udah tau orang alay kok malah di bully. Ya terkenal sampai viral dan masuk tv lah.
Dari pada nge badword mending gunakan internet untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.


Lalu saat saya klik komentar salah satu postingan, saya menemukan hal yang menarik.
Di tengah badword dan cyber bullying yang berseliweran di kolom komentar saya menemukan komentar beberapa orang yang masih berakal.
Namun sayangnya, jumlah nya cuma begrabeb biji. Lebih banyak netizen otak lemot dari pada otak 4G.

Terakhir, saya yakin kalian semua pernah sekolah. Tolong lah, praktek kan apa yang di ajarkan guru kepada kalian. Mana ada guru yang ngajar kalian pake badword.

Mentang mentang di internet, dunia Maya, gak kelihatan, pake bahasa seenaknya. Keciduk di dunia nyata malah kejang kejang lu.